BatikĀ Mega MendungĀ merupakan motif batik asal Cirebon yang memadukan sentuhan khas Islam dan kultur China. Batik ini menggambarkan bentuk gumpalan awan yang familiar ditemukan pada karya seni Tiongkok berupa piring, kain, keramik, atau lukisan China, Meskipun demikian, para pembatik Cirebon menggambarkan corak awan dengan model yang unik dan berbeda dari awan khas Tiongkok pada waktu itu.
Asal-Usul dan Sejarah Batik Mega Mendung
Penamaan batik Mega Mendung berasal dari dua kata yaitu Mega yang memiliki arti langit atau awan dan Mendung yang memiliki arti langit yang gelap atau meredup saat hujan akan turun. Memiliki motif utama yaitu awan, gradasi yang umumnya terdapat pada batik ini menyimbolkan tujuh lapis langit dengan keindahannya.
Menilik keunikan motifnya, ternyata terdapat unsur dari budaya Tionghoa pada batik Mega Mendung. Hal ini karena banyaknya orang Tionghoa yang datang ke Cirebon lewat pelabuhan Muara Jati. Dalam catatan sejarah, pada abad ke 16, Sunan Gunung Jati yang kala itu menyebarkan agama Islam ke Cirebon, menikahi seorang putri dari keturunan Tionghoa yaitu Putri Ong Tien.
Karenanya, banyak sekali benda atau hiasan yang dibawa dari Tiongkok seperti kain, keramik, dan piring dengan hiasan motif awan. Pernikahan dua tokoh ini pun yang menyatukan akulturasi budaya antara budaya masyarakat Cirebon dan Tionghoa.
Makna dan Filosofi Batik Mega Mendung
Ada banyak sekali makna menarik dan filosofi kehidupan dalam batik Mega Mendung. Berikut sekelumit informasinya:
1. Terdiri dari 7 komposisi warna
Menurut Casta dalam buku Batik Cirebon Sebuah Pengantar Apresiasi, Motif, dan Makna
Simboliknya, motif Mega Mendung memiliki 5 hingga 7 lapis warna. Alasannya, lima lapis warna menunjukkan simbol rukun Islam yang ada 5. Sementara 7 warna menunjukkan 7 lapisan langit sebagaimana yang dilewati Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam saat melakukan israā miāraj.
Lebih lanjut lagi, warna dasar yang menjadi pondasi utama dari batik ini yaitu merah dan juga biru. Selain itu ada 7 warna lainnya yang menjadi pelengkapnya beberapa di antaranya yaitu ungu, oranye, coklat, putih, hitam, hijau, dan juga kuning.
2. Mengandung konsep kebebasan
Konsep pada batik asal kota Cirebon ini terletak pada gambaran awan yang terlukis di dalamnya. Di mana jarak antar awannya sendiri memang dibuat secara berjauhan antara satu sama lain dalam setiap motif batiknya yang menggambarkan kehidupan yang bebas bak langit yang luas.
Di sisi lain, warna biru dari langit tersebut mempunyai makna luasnya kehidupan, tenang, dan juga bersahaja. Warna biru yang digunakan pada batik ini sebenarnya terdiri dari dua jenis yaitu dari yang muda hingga yang tua.
Semakin muda warna biru yang digunakan, maka kehidupan seseorang juga kian tercerahkan. Sementara jika menggunakan warna biru tua yang digunakan pada batik tersebut, menggambarkan awan yang mengandung air hujan yang dinanti semua orang karena hujan sendiri membantu kesuburan dan sarana penghidupan bagi masyarakat.
3. Melambangkan dunia atas menurut kultur China
Mega Mendung mengandung unsur taoisme, yakni pemahaman dari Tiongkok tentang dunia atas yang berkaitan dengan ketuhanan. Dunia atas yang luas yang digambarkan dengan sekumpulan awan dengan warna gradasi dan garis yang tegas.
4. Berwibawa dan bijaksana dalam kondisi apapun
Hal yang menarik lainnya dari batik ini yaitu pada makna filosofisnya yang mengandung arti bahwa setiap manusia harus bisa saling menahan amarah pada dirinya sendiri. Baik itu saat dirinya dalam kondisi terpuruk, tertekan, dan juga sedih. Sehingga dapat dikatakan juga bahwa setiap manusia harus bersikap bijaksana dalam kondisi apa pun layaknya awan mendung yang menyejukkan suasana.
5. Warna yang mencolok bermakna maskulinitas, keperkasaan, dan keaktifan
Mega Mendung mendapat pengaruh dari kultur Tiongkok seperti piring, cangkir, gentong, vas, atau perabotan berbahan keramik China yang dominan berwarna putih dan biru. Melansir dari penelitian ISI, warna pada Mega Mendung terinspirasi dari aneka tableware pada masa Dinasti Ming. Hal ini erat dengan kultur dan filsafat China masa lalu bahwa warna putih dan biru merupakan simbol kedinamisan, keaktifan, keperkasaan, dan maskulinitas.
6. Simbol ketenangan, keteduhan, dan kemegahan
Menurut KBBI, mega memiliki makna awan. Awan menggambarkan kewibawaan, keteduhan, dan ketenangan. Di sisi lain, mendung memiliki makna keteduhan dan ketenangan.
Sementara itu, menurut kultur masyarakat Cirebon setempat, makna batik ini diharapkan menunjukkan kewibawaaan dan kemegahan sekaligus tetap anggun dan tenang. Meski memiliki kekuasaan atau jabatan yang tinggi. Selain itu motif batik memberikan kesan keterbukaan, dinamis, dan maskulin.
Makna Religius dan Filosofis Batik Mega Mendung Cirebon
Hal ini sangat berkaitan dengan sejarah lahirnya batik secara keseluruhan di Cirebon. Mega Mendung Cirebon sarat akan makna religius dan filosofi.
Garis-garis gambarnya merupakan simbol perjalanan hidup manusia dari lahir, anak-anak, remaja, dewasa, berumah tangga sampai mati. Antara lahir dan mati tersambung garis penghubung yang semuanya menyimbolkan kebesaran Illahi.
Secara umum, motif batik Cirebon dibagi dalam lima kelompok ragam hias, di antaranya wadasan (batu karang atau batu cadas), geometris, pangkaan (buketan), byur, dan semarangan.
Batik Mega Mendung adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Meskipun berkembang dengan sentuhan modern, seni ini tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan keindahannya yang abadi.
Setiap helai Batik Mega Mendung adalah karya seni unik yang menggambarkan kecerdasan dan keterampilan seniman Cirebon. Dengan demikian, Batik Mega Mendung bukan sekadar kain, tetapi juga sebuah cerita tentang keindahan, budaya, dan warisan yang tak ternilai dari Cirebon.
Itu adalah simbol bangga bagi masyarakat Cirebon dan sekaligus jendela bagi dunia untuk menghargai kekayaan seni dan tradisi Indonesia yang tak terkalahkan.